Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) Jan Samuel Maringka melakukan kunjungannya ke Kabupaten Banyuasin selama dua hari, yang merupakan rangkaian kerja dalam rangka mendukung Kabupaten Banyuasin dan Provinsi Sumsel untuk membangun pertanian Indonesia yang lebih hebat lagi dalam menghasilkan lumbung pangan.
Dalam sambutannya, Bupati Banyuasin H. Askolani mengatakan sektor pertanian merupakan salah satu program unggulan dari 7 (tujuh) program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin yaitu “Petani Bangkit”. Berdasarkan peraturan daerah nomor 6 tahun 2019 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Banyuasin memiliki potensi pengembangan tanaman pangan seluas 208.464 hektar, dan data statistik pertanian lahan pertanian tahun 2022 adalah 178.511 hektar sehingga masih memiliki luas lahan 29.953 hektar untuk terus dikembangkan menjadi lahan tanaman pangan.
“Berdasarkan angka Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 produksi padi di Kabupaten Banyuasin adalah sebesar 897.428 ton gabah kering giling, dengan rata-rata produktifitas tanaman padi 5,08 ton hektar serta Kabupaten Banyuasin surplus beras sebanyak 5.841 ton beras dari pada produksi tahun sebelumnya. Tetapi ada lahan pertanian masuk hutan lindung maka dari itu semua lahan tidak tercacat sehingga tahun 2023 memprogramkan peningkatan produksi padi dan jagung dengan sasaran luas tanam padi seluas 248.109 hektar dan jagung seluas 37.214 hektar,” ungkapnya.
Dilanjutkan Bupati, untuk seluruh petani agar selalu bekerja keras, tekun agar sasaran produksi yang kita harapkan dapat dicapai dengan baik. Manfaatkanlah bantuan-bantuan pemerintah yang telah di distribusikan sesuai penggunanya agar hasil panen bisa meningkat sehingga terwujudnya Kabupaten Banyuasin yang berdaya saing, aman, nyaman, yang warganya guyub dan kreatif untuk menuju petani bangkit, adil dan sejahtera karena mengingat Kabupaten Banyuasin merupakan sentranya pertanian di Provinsi Sumsel yang menghasilkan lumpung pangan nasional ke 4 (empat).
“Tentunya Pemerintah Kabupaten Banyuasin sangat mengucapkan terima kasih atas kunjungan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI di Desa Glebak Dalam Kecamatan Rambutan, dimana dari 288 desa terpilih lah Desa Glebak Dalam ini merupakan bukti bahwa pemerintah hadir untuk mensupport petani agar bisa menaikkan hasil produktifitas pertanian di Kabupaten Banyuasin. Sehingga harapannya kedepan bisa menjadi lumbung pangan nasional nomor 1 (satu) di Indonesia,” ujar Bupati Banyuasin.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Dr. Jan Samuel Maringka menyampaikan apa yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan Pemerintah Provinsi Sumsel kita akan dukung bersama-sama, karena kita melihat dari data dan nyata yang sudah dicatat oleh BPS dari jumlah lahan 174.000 hektar bisa menghasilkan 2.7 juta ton. Ini adalah program yang bagus untuk kita melakukan evaluasi karena kita melihat hasilnya sudah nyata sehingga Kabupaten Banyuasin sebagai kontribusi terbesar sebagai Kabupaten penyumbang pangan ke 4 (empat) terbesar di Indonesia sangat wajar.
“Harapannya ini bisa kita lanjutkan dan apa yang kurang akan kita evaluasi dan besok kita adakan rapat koordinasi antara penegak hukum dan aparat instansi pemerintah serta pengawasan internal pemerintah untuk segera melakukan rapat koordinasi dalam langka ketahanan pangan. Tentunya diharapkan semua program-program kementerian pertanian bisa berjalan tepat waktu dan tepat sasaran,” ujarnya.
Ditambahkan Irjen Kementan, potensi yang dimiliki Kabupaten Banyuasin sangat banyak sekali dari Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) dimana memiliki potensi konsumsi daging sapi dan ayam dengan kualitas sangat baik, dan dari segi sumber daya manusia nya berkualitas karena cuma ada di Kabupaten Banyuasin ada sekolah pertanian yaitu SMK PP Sembawa. Serta dengan adanya panen IP 200 menunjukkan bahwa saat ini krisis pangan seperti di daerah-daerah bisa diatasi karena Kabupaten Banyuasin memiliki potensi untuk ketersediaan bahan pangan, maka dari itu kita memberikan dukungan dengan memberikan kontribusi terbesar bagi produksi padi di Indonesia.
“Adanya dukungan optimalisasi pemerintah daerah dan kementerian pertanian bersama-sama karena persoalan pangan adalah persoalan perut dan hajat orang banyak, inilah kita perlu turun bersama untuk mengingatkan bahwa pekerjaan Irjen Kementan bukan hanya mengaudit tetapi melihat potensi masalah di dalamnya yang akan berhadapan dengan aparat hukum. Tentunya kita harus bersinergi dan satu hati tidak mungkin kementerian pertanian dan pemerintah daerah bisa berjalan sendiri tentu bersama-sama dengan penegak aparat hukum untuk mengawal program-program pertanian agar bisa berjalan tepat waktu dan sasaran,” tutup Irjen Kementan.
Pada kesempatan tersebut, penyerahan bantuan PT. Pupuk Indonesia sejumlah 11 ton pupuk NBK, bantuan 1 unit handtraktor roda 4 dari Irjen Kementan, dan nasabah binaan kur syariah dari Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang untuk Desa Glebak Dalam Kecamatan Rambutan.
Turut hadir Gubernur Sumsel diwakili Kadis Pertanian Sumsel Dr. Ir. H. Bambang Pramono,M.SI, Inspektur 3 Kementan RI Andry Asmara, SE.,M.SI, Inspektur 4 Kementan RI Drh. Igmn Kuswananda, MM, Inspektur Investigasi Kementan RI Mangasi Situmeang, SH.,LL.M, Kajari Banyuasin, Dandim 0430 Banyuasin, Kapolres Banyuasin diwakili Kapolsek Rambutan, Anggota DPRD Banyuasin Juprianto, Kepala BPS Banyuasin, Wakil Kepala BSB Syariah Sumsel, Kepala Cabang BSB Pangkalan Balai, Direktur Keuangan PT Pusri, Kepala BSIP, Kepala Balai Karantina Palembang. (evi)