DLH Banyuasin Bantah Tudingan Alat Ukur PH tida Akurat
Banyuasin – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin Izromaitah membantah tudingan alat uji PH limbah pabrik karet PT Bintang Agung Persada tidak akurat. Menurutnya, alat yang di gunakan terjamin dan akurat.
“Info itu tidak benar, kami gunakan alat uji dari laboratorium kita sendiri, jadi terjamin ke akuratnya, laboratorium kita terakreditasi nasional, yang di periksa oleh pihak standarisasi nasional yang di kalibrasi secara rutin, tidak mungkin tidak akurat,” jelas Izro di ruang kerjanya, Kamis (8/6/2023).
Kemudian soalnya menghalangi awak media dan kades yang kecewa saat mengambil gambar sampel limbah lanjut dia, bukan menghalangi, namun tidak pada tempatnya.
“Yang saya tangkap maksud Kades itu maunya pengambilan sampel di hulu dalam kolam, tetapi prosedur pengambilan sampel ada standarnya dan komitmen perusahaan yang sudah terdaftar SK-nya bahwa prosedur pengambilan sampel dilakukan di outlet yang ada titik koordinatnya, karena disitulah titik akhir lokasi pengolahan limbah, kalau didalam belum selesai, masih ada tahapan pengolahannya jadi tidak ada gunanya mengambil sampel di dalam,” terangnya.
Selanjutnya Izro menambahkan bahwa hasil uji laboratorium keasaman PH nya yang sudah di ambil hasilnya normal.
“Hasil uji laboratorium keasaman PH nya yang kita ambil kemarin sudah kita sampaikan hasilnya bagus , netral dan normal, dan untuk analisis sampel parameter lainnya hasilnya 2 minggu baru keluar dan uji laboratorium itu ada pembanding dari DLH Banyuasin dan Provinsi,” bebernya.
DPRD dan DLH Banyuasin sebelumnya melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pabrik Karet PT Bintang Agung Persada di jalan Tanjung Siapi-api Desa Karang Anyar Kecamatan Sumber Marga Telang Banyuasin Sumatera Selatan, Selasa (6/6/2023) pagi.
Sidak yang di pimpin Ketua DPRD Banyuasin Iriyan Setiawan bersama Komisi 3 ,DLH Banyuasin, Camat, Kades dan Ormas menemukan adanya drainase pembuangan limbah yang jebol sehingga limbah tersebut mengalir ke lingkungan warga.
Akibatnya warga yang terkena aliran limbah pabrik tersebut mengalami gatal-gatal.
“Ada beberapa warga yang mengalami gatal-gatal,” kata Kades Karang Anyar, Sarifudin.
Selain itu , Kades Karang Anyar menyayangkan pihak DLH Banyuasin menghalangi awak media mengambil gambar di lokasi sidak.
“Saya kecewa terhadap DLH Banyuasin yang melarang awak media mengambil gambar sampel limbah di dalam lokasi pabrik karet, saya sudah bilang bila ini tidak ada penyelesaian dan kejelasan maka kami akan turun demo lagi,”tegasnya. (MCNGRUP)